Asal muasal meniup terompet tahun baru
PERAYAAN malam tahun baru boleh jadi merupakan hari pesta sedunia, jutaan orang di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia, tumpah ke jalan-jalan atau di tempat-tempat hiburan merayakan pergantian tahun. Di tempat-tempat itu mereka meluapkan kegembiraan seakan-akan baru saja memenangi sebuah pertandingan yang mahaberat. Bagi orang modern, termasuk masyarakat di Indonesia, perayaan tahun baru mungkin hanyalah sebagai suatu momen untuk berpesta dan berhura-hura. Setelah sibuk sepanjang tahun, orang-orang merasa bahwa berpesta pora pada malam pergantian baru merupakan sesuatu yang wajar untuk melepas kepenatan. Namun, jika menilik sejarah, perayaan tahun baru tidaklah sekadar pesta biasa, tetapi sarat dengan berbagai tradisi keagamaan seperti kaum pagan, Kristen, dan juga Yahudi. Sebelum berlakunya kalender Gregorian, bangsa Eropa di abad pertengahan umumnya menjadikan tanggal 25 Maret sebagai awal tahun baru. Mereka . menyebut hari ini The Feast of Armounciarion, “Hari Ray