Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Asal Usul Gelar Andi di Sulawesi Selatan

Gambar
EKO RUSDIANTO Andi Mattalatta PADA 1929, Andi Mattalatta –di kemudian hari menjabat Panglima Kodam XIV Hasanuddin (1957-1959)– melanjutkan pendidikannya di Openbare Schakelschool Makassar. Di depan namanya dibubuhkan kata Andi. Mattalatta mengetahui penjelasan mengenai nama Andi sebagai penanda untuk membedakan keturunan bangsawan dari orang biasa, dari Muhayang Daeng Mangawing, kepala sekolah di Gouvernament Inlandsche School   Barru. Penjelasan lain dari Ince Nurdin, tokoh bangsawan di Makassar dan mantan guru OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren). Menurutnya, awal muasal kata Andi dikenalkan oleh B.F. Matthes, seorang misionaris Belanda, pendiri sekolah OSVIA dan di kemudian hari dikenal sebagai pelopor penulisan epik  I La Galigo  bersama Colliq Pujie pada 1918. “Matthes hendak menulis  Standen Stelsel  di  Zuid Celebes  seperti yang sudah ada di Jawa. Maka, sebagai awal usahanya itu, mulailah dia memberikan titel  Andi  kepada semua golongan bangsawa

Dari Candu Narkoba ke Candu Digital

Gambar
Tiap generasi punya cara mabuk masing-masing. Rastafara dengan ganja, kaum Assassin dengan hashish, orang-orang hippies punya   lysergic acid diethylamide   alias LSD , dan generasi milenial dengan ponsel pintarnya. Ya, mabuk digital. Sepanjang dekade terakhir, teknologi nyatanya mengubah banyak hal, termasuk pola hidup manusia. Jika generasi sebelumnya senang ajojing, teler, dan foya-foya di diskotek, maka tak begitu dengan milenial. Mayoritas   generasi ini   lebih senang leyeh-leyeh di rumah, atau pergi ke restoran, kedai kopi, atau pertunjukan-pertunjukan seni yang keren. Mereka lebih memilih berada di tempat, di mana mereka bisa menikmati gawai mereka dengan nyaman. Kalaupun pergi ke tempat-tempat yang keren, umumnya karena tempat tersebut "Instagramable" alias elok untuk di- share  di sosial media. Gawai adalah sesuatu yang tak bisa dilepaskan dari tangan para milenial. Dari bangun tidur hingga beranjak tidur lagi, gawai tak pernah bisa dilepaskan. Gawai, i

Aristoteles Tentang Kemalasan: Dampak Negatif dari Sifat Malas

Gambar
Sepenggal kisah dibawah ini akan bercerita tentang Dampak Negatif dari Sifat Malas. Di antara murid-murid yang belajar pada Aristoteles (filsuf Yunani) terdapat seorang yang sangat malas. Ketika diperingatkan oleh gurunya, dia menjawab mengemukakan alasannya, “Apa yang harus saya lakukan? Saya tidak memiliki ketekunan untuk membaca, dan tidak mempunyai kesabaran terhadap kelelahan serta kejenuhan belajar”. Apa jawaban Aristoteles? Inilah Dampak Negatif dari Sifat Malas. Aristoles lalu berkata kepada muridnya yang malas itu, “Kalau demikian tidak ada jalan lain bagimu kelak, kecuali harus sabar menghadapi KESENGSARAAN dan KEBODOHAN”. Tahukah Anda kalau Rasulullah SAW selalu berlindung dari sifat malas? “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa lemah dan malas, dari rasa takut, tua, dan bakhil. Dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan fitnah hidup dan kematian.” (HR Abu Dawud 4/353) Dampak Negatif dari Sifat Malas Bagi Hidup Anda Ada banyak ha